
Logo Panasonic.(Istimewa)
Tekanan Pasar Global, Panasonic Umumkan PHK 10.000 Karyawan Demi Efisiensi
Tokyo, Bird.biz.id – Raksasa teknologi asal Jepang, Panasonic Holdings Corp, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 10.000 karyawan di seluruh dunia. Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi besar perusahaan untuk menekan biaya dan meningkatkan efisiensi operasional di tengah tekanan pasar yang semakin kompleks.
Dikutip dari The Japan Times, Jumat (9/5/2025), PHK tersebut mencakup 4% dari total karyawan global Panasonic yang kini berjumlah hampir 230.000 orang. Sebanyak setengah dari jumlah itu akan dilakukan di Jepang, sementara sisanya tersebar di berbagai unit internasional perusahaan.
“Kami tengah mengevaluasi efisiensi operasional secara menyeluruh, termasuk struktur organisasi dan jumlah tenaga kerja,” demikian pernyataan resmi dari pihak Panasonic.
Difokuskan pada Divisi Non-Produksi
PHK akan difokuskan pada divisi penjualan dan fungsi non-produktif, bukan pada lini produksi utama. Panasonic menyebutkan proses pemutusan kerja akan berlangsung hingga Maret 2026, sejalan dengan akhir tahun fiskal perusahaan, dan akan dilakukan sesuai hukum ketenagakerjaan di masing-masing negara.
Laba Turun, Proyeksi Suram
Pengumuman PHK ini dirilis bersamaan dengan laporan keuangan terbaru Panasonic. Dalam laporan tersebut, laba bersih perusahaan turun 17,5% menjadi 366 miliar yen Jepang pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret lalu. Ke depan, Panasonic memproyeksikan penurunan lanjutan, dengan laba bersih diperkirakan turun 15% dan penjualan melemah hingga 8%.
Pelemahan pasar kendaraan listrik, di mana Panasonic merupakan pemain utama melalui produksi baterai dan kemitraan strategis dengan Tesla, disebut sebagai salah satu faktor utama penurunan kinerja. Selain itu, ancaman kebijakan tarif dagang dari Amerika Serikat juga menjadi perhatian serius meskipun belum masuk dalam proyeksi resmi.
Reformasi Besar Dimulai
PHK ini adalah bagian dari rencana reformasi besar-besaran yang telah diumumkan Panasonic pada Februari 2025. Target dari reformasi ini adalah peningkatan laba operasional hingga 150 miliar yen Jepang atau sekitar US$ 1 miliar.
Manajemen perusahaan menegaskan bahwa proses pengurangan tenaga kerja akan dilakukan secara bertanggung jawab, dengan mempertimbangkan kesejahteraan para karyawan yang terdampak.
“Kami sadar ini keputusan sulit, namun menjadi langkah penting untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing jangka panjang perusahaan,” tulis manajemen Panasonic dalam keterangannya.