Sejarah Baru di Vatikan: Paus Pertama dari Amerika Serikat Diangkat Jadi Paus Leo XIV

Paus Leo XIV yang baru terpilih, Robert Francis Prevost melambaikan tangan dari balkon loggia pusat utama Basilika Santo Petrus untuk pertama kalinya, setelah para kardinal mengakhiri konklaf, di Vatikan, pada 8 Mei 2025 waktu setempat. (Alberto PIZZOLI/AFP)

Sejarah Baru di Vatikan: Paus Pertama dari Amerika Serikat Diangkat Jadi Paus Leo XIV

Roma, Bird.biz.id – Vatikan mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya dalam 2.000 tahun sejarah Gereja Katolik, seorang imam asal Amerika Serikat resmi terpilih menjadi Paus. Kardinal Robert Francis Prevost, pria kelahiran Chicago, diangkat sebagai Paus Leo XIV, pemimpin ke-267 Gereja Katolik sedunia.

Suara sorak memenuhi Lapangan Santo Petrus ketika sosok berjubah putih itu melangkah ke balkon Basilika Vatikan, Jumat (9/5/2025) malam waktu setempat. Di hadapan ribuan umat dan dunia yang menyaksikan lewat siaran langsung, nama Leo XIV resmi diumumkan—sebuah nama yang sarat makna sejarah dan harapan baru.

Paus dari Villanova: Pendidikan dan Awal Panggilan

 

Paus Leo XIV adalah lulusan Universitas Villanova, Pennsylvania. Ia meraih gelar Sarjana Sains di bidang Matematika pada 1977 dari College of Liberal Arts and Sciences. Setelah itu, ia mendalami studi teologi dan meraih gelar Magister Divinitas dari Catholic Theological Union di Chicago pada tahun 1982.

Dalam pernyataan resminya, Universitas Villanova menyebut momen ini sebagai tonggak penting dalam sejarah lembaga mereka. “Kami bangga salah satu alumnus kami kini dipercaya memimpin Gereja Katolik dunia. Kepausan ini mencerminkan nilai-nilai Augustinian yang kami junjung tinggi,” demikian pernyataan universitas.

Misionaris yang Rendah Hati

 

Sebelum menjabat sebagai paus, Prevost menghabiskan lebih dari satu dekade sebagai misionaris di Peru. Ia dikenal dekat dengan masyarakat akar rumput, sering berjalan kaki menyusuri desa, dan berbicara dengan umat dalam bahasa lokal. Tahun 2014, ia diangkat menjadi Uskup Chiclayo dan terus melayani hingga 2023.

Selanjutnya, ia dipercaya memimpin kantor penting di Vatikan yang bertugas mengatur pengangkatan uskup di seluruh dunia. Di posisi itu, ia dikenal sebagai sosok yang moderat, tegas, namun penuh belas kasih—kualitas yang kian langka di tengah kompleksitas Gereja global.

Melanjutkan Jejak Paus Fransiskus

 

Dikenal dekat dengan Paus Fransiskus, Paus Leo XIV dipandang sebagai penerus visi yang mendorong reformasi, keberpihakan kepada kaum marginal, dan semangat misioner yang hidup. Dalam wawancara sebelumnya, ia berkata: “Saya tetap seorang misionaris. Dimanapun saya berada, tugas saya tetap satu: mewartakan Injil.”

Sebagai Paus dari Ordo Augustinian pertama dalam sejarah, ia membawa spiritualitas yang menekankan introspeksi, pencarian kebenaran, dan komunitas. Banyak pihak memandang kehadirannya sebagai jembatan antara nilai-nilai tradisi dan semangat pembaruan yang dibutuhkan Gereja di era modern.

Harapan Umat di Era Baru

 

Paus Leo XIV mewarisi Gereja Katolik dengan 1,4 miliar umat di tengah tantangan besar: sekularisasi, krisis kepercayaan, dan ketegangan internal. Namun dengan pengalaman lintas budaya dan spiritualitas mendalam, harapan umat pun menguat.

“Dengan pemimpin seperti ini, Gereja tidak hanya akan bertahan—tetapi tumbuh dan memperbarui dirinya,” ujar seorang umat di Vatikan dengan mata berkaca.

Berita Terkait