
Anggota Komisi VII DPR sekaligus mantan jurnalis, Putra Nababan, menyatakan PHK massal di industri media mengindikasikan berkurangnya relevansi profesi jurnalis jika tidak segera beradaptasi. (Beritasatu/Chesa Andini Saputra)
Putra Nababan: PHK Massal di Industri Media Cerminkan Profesi Jurnalis Mulai Kehilangan Relevansi
Jakarta, Bird.biz.id – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terus menerpa berbagai sektor, termasuk industri media. Fenomena ini memunculkan kekhawatiran serius mengenai masa depan profesi jurnalis di tengah perubahan lanskap digital yang kian pesat.
Anggota Komisi VII DPR RI, Putra Nababan, yang juga mantan jurnalis senior, mengaku prihatin terhadap tren tersebut. Ia menilai, PHK yang melanda sejumlah perusahaan media menjadi alarm keras bahwa profesi jurnalis bisa kehilangan relevansinya jika tidak segera bertransformasi.
“Saya sedih karena ketika terjadi PHK itu menunjukkan pekerjaan kita sudah tidak relevan lagi di era saat ini,” ujar Putra saat ditemui, Selasa (13/5/2025).
Model Bisnis Media Dinilai Gagal Beradaptasi
Putra menekankan bahwa akar permasalahan tidak semata soal menurunnya pendapatan iklan, tetapi lebih pada kegagalan industri media dalam menemukan model bisnis yang mampu menjawab tantangan zaman.
“Ini masalah cara bagaimana bisa menemukan model bisnis yang baru agar televisi ini bisa tetap menjadi relevan,” katanya.
Ia mencatat pergeseran besar dalam pola konsumsi informasi publik. Kini, masyarakat lebih banyak mengandalkan konten viral di media sosial dan laporan warga ketimbang hasil liputan jurnalis profesional. Kondisi ini membuat media konvensional, seperti televisi dan cetak, terdesak dan kehilangan daya saing.
Adaptasi Jadi Kunci Kebertahanan
Meski begitu, Putra optimistis bahwa relevansi jurnalisme tetap bisa dipertahankan jika para pelaku industri cepat beradaptasi dengan ekosistem digital saat ini. Menurutnya, media harus lebih responsif dan inovatif dalam menyajikan konten, memperkuat narasi, serta membangun kedekatan dengan audiens.
“Banyak yang bisa dilakukan, tetapi harus cepat dan tepat. Itu PR-nya,” jelasnya.
Putra yang telah delapan tahun meninggalkan dunia jurnalistik berharap, para profesional media yang masih aktif segera mengambil langkah strategis untuk menjaga keberlangsungan industri dan mencegah gelombang PHK berikutnya.